Kehidupan yang mewah nampaknya sulit ditinggalkan oleh sebagian orang, bahkan ketika mereka sudah meninggal. Pasalnya, para keluarga malah membangun rumah-rumah megah nan mewah yang digunakan untuk menyimpan jasad mereka. Kompleks Chinese Cemetery ini misalnya. Kompleks yang terletak di Manila ini berbentuk seperti perumahan dengan makam-makam megah dan mewah yang berjajar. Selain bangunan yang megah, pekuburan Cina itu juga memiliki fasilitas lengkap yang biasa ditemukan di rumah mewah pada umumnya.
Selain itu, para keluarga juga bisa menetap di rumah pemakaman itu, sebab fasilitas yang disediakan sama dengan rumah mewah pada umumnya. Adapun fasilitas yang disediakan pada makam-makam mewah itu adalah pendingin ruangan, kamar mandi, dan dapur serta ruang tidur yang diperuntukkan bagi kerabat yang sedang berziarah dan ingin menetap.
Bagi kerabat yang memilih untuk menetap di rumah pemakaman itu, mereka merasa senang karena bisa hidup berdampingan dengan keluarga mereka yang telah meninggal dunia ( gimana kalau ada penampakan ya ? ).
Selain itu, berada satu atap dengan para kerabat yang sudah meninggal membuat orang-orang yang hidup di rumah pemakaman itu merasa lebih dekat dengan mereka.
Rumah pemakaman yang unik itu pertama kali didirikan oleh komunitas dagang warga Tiongkok di Manila. Saat itu, pemerintah kolonial Spanyol tidak memberikan izin kepada orang-orang Tiongkok untuk mengubur para kerabat mereka di lahan tanah yang dibuat untuk pemeluk agama Katolik. Oleh sebab itu, para kerabat memutuskan untuk membangun sebuah kompleks yang akan dijadikan makam bagi orang-orang terdekat mereka yang telah meninggal. Mereka tidak tanggung-tanggung untuk melakukannya, demi memberi kenyamanan dan kemewahan untuk para mendiang.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kemegahan dan kemewahan sebuah makam mencerminkan rasa hormat warga Tionghoa terhadap keluarga yang telah tiada. Mereka mempercayai bahwa arwah orang yang sudah meninggal akan berada di dunia lain, sedangkan kuburan adalah rumah mereka di bumi.
Itulah sebabnya, para keluarga Tionghoa yang kaya tidak tanggung-tanggung membangun rumah mewah untuk kerabat mereka yang telah meninggal. Makam-makam tersebut bahkan memiliki tiga lantai.
Sebelum dikuburkan, jasad orang yang sudah meninggal dikremasi dan abunya disimpan pada sebuah bangunan rumah dalam kompleks pemakaman. Satu rumah makam diperuntukkan bagi sejumlah anggota keluarga.
Walaupun pemakaman ini telah menjadi daya tarik wisatawan, namun beberapa orang berpendapat bahwa Chinese Cemetery of Manila tak seharusnya dibuat dengan megah dan mewah. Mereka berpendapat bahwa keluarga-keluarga kaya seharusnya tidak perlu mengeluarkan begitu banyak uang untuk penguburan. Sebaiknya penguburan dilakukan secara efisien dan sederhana, yang penting sesuai dengan tradisi budaya Tionghoa.
Karena megahnya bangunan makam, maka tidak heran jika beberapa keluarga lebih memilih untuk menetap bersama keluarga mereka yang telah meninggal. Ada juga yang mengaku bahwa dia lahir di pemakaman.
Chinese Cemetery of Manila telah menjadi daya tarik wisata yang memiliki seorang pemandu profesional. Untuk masuk ke dalam kompleks pemakaman ini, cukup merogoh uang 200 peso atau Rp 57 ribu, maka pengunjung dapat merasakan tur mengelilingi perumahan. Adapun yang ingin berkeliling sendirian, disediakan sepeda untuk disewa sehingga bisa digunakan untuk berkeliling di kompleks pemakaman tersebut.
Rumah mewah yang dihuni oleh jenazah ini menjadi bukti nyata kepercayaan orang Tionghoa bahwa ada kehidupan selanjutnya setelah kematian. Atau dikenal dengan istilah reingkarnasi.
Selain itu, para keluarga juga bisa menetap di rumah pemakaman itu, sebab fasilitas yang disediakan sama dengan rumah mewah pada umumnya. Adapun fasilitas yang disediakan pada makam-makam mewah itu adalah pendingin ruangan, kamar mandi, dan dapur serta ruang tidur yang diperuntukkan bagi kerabat yang sedang berziarah dan ingin menetap.
Bagi kerabat yang memilih untuk menetap di rumah pemakaman itu, mereka merasa senang karena bisa hidup berdampingan dengan keluarga mereka yang telah meninggal dunia ( gimana kalau ada penampakan ya ? ).
Selain itu, berada satu atap dengan para kerabat yang sudah meninggal membuat orang-orang yang hidup di rumah pemakaman itu merasa lebih dekat dengan mereka.
Rumah pemakaman yang unik itu pertama kali didirikan oleh komunitas dagang warga Tiongkok di Manila. Saat itu, pemerintah kolonial Spanyol tidak memberikan izin kepada orang-orang Tiongkok untuk mengubur para kerabat mereka di lahan tanah yang dibuat untuk pemeluk agama Katolik. Oleh sebab itu, para kerabat memutuskan untuk membangun sebuah kompleks yang akan dijadikan makam bagi orang-orang terdekat mereka yang telah meninggal. Mereka tidak tanggung-tanggung untuk melakukannya, demi memberi kenyamanan dan kemewahan untuk para mendiang.
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kemegahan dan kemewahan sebuah makam mencerminkan rasa hormat warga Tionghoa terhadap keluarga yang telah tiada. Mereka mempercayai bahwa arwah orang yang sudah meninggal akan berada di dunia lain, sedangkan kuburan adalah rumah mereka di bumi.
Itulah sebabnya, para keluarga Tionghoa yang kaya tidak tanggung-tanggung membangun rumah mewah untuk kerabat mereka yang telah meninggal. Makam-makam tersebut bahkan memiliki tiga lantai.
Sebelum dikuburkan, jasad orang yang sudah meninggal dikremasi dan abunya disimpan pada sebuah bangunan rumah dalam kompleks pemakaman. Satu rumah makam diperuntukkan bagi sejumlah anggota keluarga.
Walaupun pemakaman ini telah menjadi daya tarik wisatawan, namun beberapa orang berpendapat bahwa Chinese Cemetery of Manila tak seharusnya dibuat dengan megah dan mewah. Mereka berpendapat bahwa keluarga-keluarga kaya seharusnya tidak perlu mengeluarkan begitu banyak uang untuk penguburan. Sebaiknya penguburan dilakukan secara efisien dan sederhana, yang penting sesuai dengan tradisi budaya Tionghoa.
Karena megahnya bangunan makam, maka tidak heran jika beberapa keluarga lebih memilih untuk menetap bersama keluarga mereka yang telah meninggal. Ada juga yang mengaku bahwa dia lahir di pemakaman.
Chinese Cemetery of Manila telah menjadi daya tarik wisata yang memiliki seorang pemandu profesional. Untuk masuk ke dalam kompleks pemakaman ini, cukup merogoh uang 200 peso atau Rp 57 ribu, maka pengunjung dapat merasakan tur mengelilingi perumahan. Adapun yang ingin berkeliling sendirian, disediakan sepeda untuk disewa sehingga bisa digunakan untuk berkeliling di kompleks pemakaman tersebut.
Rumah mewah yang dihuni oleh jenazah ini menjadi bukti nyata kepercayaan orang Tionghoa bahwa ada kehidupan selanjutnya setelah kematian. Atau dikenal dengan istilah reingkarnasi.
loading...
0 Response to "Sulit Dipercaya Rumah Mewah Ini Dihuni Jenazah"
Posting Komentar