Tips Mendaki Gunung Bagi Pendaki Pemula

Mendaki gunung adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Tentu saja kegiatan pendakian gunung perlu persiapan khusus karena mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi fisik pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia.

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari mendaki gunung seperti menahan sifat egois, kerja sama tim, toleransi, tolong-menolong, melatih mental dan fisik dan melatih jiwa raga kita agar menjadi manusia yang mantap secara jasmani dan rohani.

tips mendaki gunung bagi pendaki pemula

Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari. Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim. Tetapi ada suatu nilai yang dapat kita ambil maknanya seperti menghayati paradigma kehidupan, maksudnya adalah dalam pendakian gunung pastinya kita ingin sampai ke puncak walaupun melewati berbagai macam cobaan seperti tanjakan yang berat, sifat egois, haus, lapar, ngantuk, kendala cuaca, cedera, beban berat dan sebagainya. Dengan mendaki gunung kita akan mengerti seperti ini lah mikro kehidupan kita di dunia nyata.

Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin, hembusan angin yang membekukan, kondisi hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir serta risiko jatuhnya batu-batuan. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia. Hanya saja sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Akibatnya mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian, yang akhirnya membawa petaka.

tips mendaki gunung bagi pendaki pemula

Sebelum melakukan pendakian, setiap pendaki harus melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam.

Berikut tips mendaki gunung bagi pendaki pemula yang juga mungkin juga berguna bagi pendaki berpengalaman:

  • Perencanaan pendakian
Melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, perbekalan dan peralatan.

  • Perijinan
Sebelum berangkat, ada baiknya memberitahukan keluarga atau orang terdekat mengenai rencana pendakian serta gunung tujuan. Jangan lupa untuk menyiapkan identitas diri untuk perijinan ketika ingin mendaki. Sebelum pendakian dilakukan harus melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di pos pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan nama pendaki, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke pos pendakian.

  • Mempersiapkan fisik dan mental
Mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin agar badan tidak kaget saat melakukan pendakian. Pastikan benar-benar yakin untuk mendaki gunung sehingga tidak ada beban ketika melakukannya. Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Pahamilah kondisi badan, Jangan memaksakan suatu hal ketika merasa tidak sanggup untuk menyelesaikannya (dalam hal ini adalah mendaki gunung). Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

  • Informasi kondisi gunung yang akan didaki
Kumpulkan informasi sebanyak mungkin seputar gunung yang akan didaki. Hal ini membantu mengetahui medan yang akan ditempuh nantinya. Informasi bisa didapatkan dengan membaca, browsing, atau langsung menanyakannya pada ahlinya langsung. Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin siap juga untuk melakukan pendakian.

  • Penguasaan rute pendakian
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan mengatahui rute dan jalur pendakian.

  • Peralatan pendakian
Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut) atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada orang yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi. Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantarany: tas khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, baju ganti, alat penerangan seperti senter, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, dan peralatan survival.

Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang agar kita tidak cepat lelah karena menahan beban yang berat akibat kesalahan packing. Barang-barang bawaan sebelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.

  • Bawa obat-obatan pribadi
Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi. Jangan sampai penyakit kambuh dan lupa membawa obat-obatan tersebut karena hanya akan membahayakan diri sendiri.

  • Logistik
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawa wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan. Siapkan makanan dan air ekstra. Tujuannya untuk mengantisipasi cuaca buruk yang menyebabkan waktu pendakian molor. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak.

Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.

  • Menjaga etika dan peraturan Pendakian
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan. Jangan pernah sekalipun menyepelekan peraturan. Sedikit saja kita berulah ketika mendaki gunung, maka kita akan menerima akibatnya. Banyak pantangan ketika kita akan mendaki gunung, jika melanggarnya maka akan berujung pada petaka.

  • Tidak merusak alam dan menjaga lingkungan.
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandalisme), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak non-organik. Sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di pos pendakian. Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.

"Jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki kita dan kenangan indah selama pendakian".
ps: i miss you irapala

Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, semoga pendakian yang dilakukan meskipun oleh pendaki pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia (penurunan suhu tubuh yang sangat dramatis). Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga harus mampu kembali pulang dengan selamat.

Mendaki gunung bukanlah persoalan mudah. Maka, sebagai pemula sebaiknya memulai dari yang rendah lebih dahulu. Jadi, untuk kedepannya kita akan lebih mengerti medan yang akan kita tempuh.

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Tips Mendaki Gunung Bagi Pendaki Pemula "

Posting Komentar