Sebagai orang tua, kita perlu memperhatikan setiap tingkah laku anak kita. Salah satunya adalah apakah anak kita mengalami
bullying. Tidak semua anak yang mengalami
bullying mau terbuka dan berbicara dengan orang tuanya. Padahal jika anak korban
bullying tidak ditangani langsung maka dampaknya bisa sangat berbahaya.
Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan, dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang dimana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Mengenali tanda-tanda apakah anak kita mengalami
bullying adalah langkah awal yang perlu dilakukan untuk menghentikan
bullying tersebut. Berikut
tanda anak kita mengalami bullying:
- Ada luka-luka mencurigakan di tubuh
- Benda-benda anak yang hilang atau rusak
- Anak sering sakit atau pura-pura sakit
- Adanya perubahan kebiasaan makan
- Sulit tidur atau sering bermimpi buruk
- Nilai-nilai sekolah turun
- Tidak mau atau malas pergi ke sekolah
- Takut untuk bersosialisasi dan kehilangan semua temannya
- Kepercayaan diri yang menurun drastis
- Memperlihatkan kebiasaan melukai diri sendiri atau ingin bunuh diri
- Menutup diri dan menjadi pendiam
Ada sejumlah alasan kenapa seorang anak tidak mau meminta bantuan dari orang tua atau terbuka kepada orang terdekat mereka karena mengalami
bullying:
Bullying bisa membuat seorang anak merasa dirinya tidak berguna dan jika dia meminta bantuan, maka dia takut dianggap pengecut karena tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri dengan baik.
Bullying bisa menjadi sebuah pengalaman yang memalukan. Anak-anak tidak mau orang dewasa tahu julukan atau olok-olokan yang dia terima dari teman-teman yang membullynya. Selain itu anak juga malu jika nantinya malah dianggap lemah oleh orang dewasa jika mengungkapkan
bullying yang dia terima.
- Merasa tidak ada yang peduli
Anak yang dibully bisa merasa terisolasi dari lingkaran sosial dan pertemanannya sendiri. Dia juga bisa merasa bahwa dirinya bisa dibully seperti itu karena tidak ada orang yang mau peduli dengannya.
Rasa takut dan malu memang menjadi faktor utama seorang anak korban
bullying menutup diri dan tidak mencari bantuan. Sebagai orang tua, kita perlu segera melakukan tindakan jika anak kita mengalami
bullying agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan jiwa anak kita.
Itulah mengenai
tanda anak kita mengalami bullying. Semoga membuat kita menjadi lebih peka terhadap perkembangan dan perilaku anak kita. Stop
bullying, apapun alasannya!
loading...
Related Posts :
Tips Menjadi Istri Sholeha Sesuai Ajaran Islam
Istri sholeha adalah gelar yang diberikan kepada wanita kekasih Allah SWT. Gelar itu bukan sekadar nama dan kebanggaan, tetapi adalah buah … Read More...
8 Tips Mengatasi Kebosanan Pada Pasangan Suami Istri
Kalau kita bosan dengan makanan, sepatu, baju, dan tas, mungkin sangat mudah tinggal diganti. Bagaimana kalau merasa jenuh dalam rumah tang… Read More...
Penyebab dan Cara Mengatasi Pubertas Dini Pada Anak
Pubertas atau puber merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Ini adalah proses tubuh yang normal manakala memang… Read More...
Tips Mengatasi Suami Yang Suka Ngenet
Di masa ini, segala aktivitas manusia seringkali menggunakan internet. Dengan menggunakan komputer, laptop, smartphone, tablet, dan gadget … Read More...
Tips Hidup Rukun Bersama Mertua
Masalah yang biasa dialami oleh pasangan suami istri adalah kurang harmonisnya hubungan dengan orang tua suami atau istri. Mertua dan menan… Read More...
0 Response to "Tanda Anak Kita Mengalami Bullying"
Posting Komentar