Bagi umat muslim tentu penting mengetahui haram tidaknya suatu makanan, obat obatan, kosmetik, dan sebagainya. Terutama yang mengandung babi.
Kadangkala saat mengkonsumsi makanan siap saji, snack, ice cream, dan makanan lainnya, kita agak sedikit khawatir apakah bahan-bahan yang terkandung di dalamnya mengandung babi atau tidak.
Surat Al-Baqarah Ayat 173
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Surat Al Maidah Ayat 3
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Surat Al-An'am Ayat 145
قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Surat An-Nahl Ayat 115
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah, tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Dari membaca 4 ayat tersebut, mungkin terlintas di pikiran kita, mengapa Allah SWT menciptakan babi padahal itu hewan yang haram? Untuk apa babi diciptakan jika tidak ada kemanfaatan? Bagi anda yang memiliki pertanyaan tersebut, berikut ini jawabannya.
1. Untuk menguji manusia
Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia, seberapa manusia patuh kepada Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Manusia yang memakannya, maka dia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka dia lulus dalam ujian itu.
"Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya" (QS. Al Mulk: 2).
2. Sarana meneguhkan manusia sebagai khalifatullah
Manusia adalah khalifatullah fil ardh, yaitu yang bertugas memakmurkan bumi. Banyak hewan yang dikira tidak memiliki manfaat (termasuk babi), ternyata membuat manusia menjadi kreatif.
Dengan adanya babi, manusia bisa mengetahui tentang berbagai bibit penyakit yang dibawa binatang babi, dan tertantang untuk meneliti obatnya. Seperti diketahui, babi mengandung cacing pita, bahkan merupakan carier virus flu babi (swine influenza).
3. Sebagai pelajaran agar tidak menjadi sepertinya
Babi dikenal sebagai binatang yang malas, jorok dan rakus. Begitu joroknya babi, sampai dia memakan kotorannya sendiri. Bahkan, makanan yang akan dimakan kadang-kadang dikencingi dulu sebelum dimakan.
Rakusnya babi bisa dilihat dari makanan apapun yang ada di depannya akan dimakan. Sampah dan kotoran pun dimakan. Bahkan demi memuaskan kerakusannya, makanan yang telah memenuhi perutnya, terkadang dimuntahkan kemudian dimakannya kembali.
Adanya babi selayaknya mengingatkan manusia agar tidak malas, tidak jorok dan tidak rakus. Allah SWT menggunakan babi sebagai perlambang keburukan. Bahkan, ada kaum terdahulu yang dikutuk menjadi babi karena perbuatan buruknya.
Katakanlah (Muhammad), "Apakah aku akan beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus" (QS. Al Maidah: 60).
Demikianlah, kenapa Allah SWT menciptakan babi, padahal dia adalah hewan yang haram. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua, agar menjauhi semua yang diharamkan oleh Allah SWT.
Baca juga ------- Kode Babi Dalam Makanan atau Produk -------
loading...
0 Response to "Babi Itu Haram, Lalu Kenapa Allah Ciptakan?"
Posting Komentar