5 Aneka Jenis Teh dan 7 Daerah Penghasil Teh Terbaik di Indonesia


Indonesia saat ini merupakan penghasil teh ke-8 terbesar di dunia. Tanaman penghasil teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684 dibawa dari Jepang oleh Andreas Cleyer.

Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani, dan tanaman teh sebagai koleksinya.

Tanaman teh juga ditanam di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini, penanaman dalam skala luas mulai dilakukan di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi). Pada abad ke-18 pabrik-pabrik pengemasan teh mulai berdiri di Indonesia.

Teh jenis assamica mulai masuk ke pulau Jawa pada tahun 1877 yang didatangkan dari Sri Lanka (Ceylon), dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara.

Teh memiliki kandungan yang kaya akan manfaat antioksidan, kafein teh (berbeda antara kafein teh dan kopi), vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, serta vitamin E yang baik untuk menjaga dan merawat tubuh. Selain itu, juga ada kandungan polifenol yang berupa katekin dan flavanol. Juga monocitrat dan fluoride dalam bentuk manganese, zinc, serta potassium.

5 Aneka Jenis Teh dan 7 Daerah Penghasil Teh Terbaik di Indonesia

Ada berbagai jenis teh di Indonesia. Berikut ini 5 Aneka Jenis Teh Nusantara:

1. Teh hitam atau teh merah

Pengolahan teh hitam terdiri dari beberapa tahap. Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam dibedakan dalam tiga jenis teh yaitu teh daun, teh remuk, dan teh bubuk. Kebanyakan teh di Indonesia merupakan teh hitam.

2. Teh hijau

Teh hijau adalah teh yang diolah tanpa fermentasi. Di Indonesia, 90% teh diolah menjadi teh hijau dengan peralatan sederhana. Wilayah Jawa Barat merupakan penghasil utama teh hijau.

3. Teh Oolong

Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari. Teh Oolong ini sudah ada di Indonesia sejak 18 tahun yang lalu, namun kebanyakan penikmatnya adalah masyarakat etnis China. Untuk masyarakat pribumi sendiri baru mengenal teh ini sekitar 5 tahun lalu.

4. Teh melati

Teh hijau diproses lebih lanjut menjadi teh wangi atau teh melati (Jasmine Tea). Inilah jenis teh yang sangat populer karena menjadi minuman sehari-hari sebagian besar keluarga di Indonesia.

5. Teh putih

Teh yang dipetik hanya dalam waktu dua hari (Supreme Grade) setiap tahunnya pada awal musim semi, saat tunas daun teh belum terbuka dan masih diselimuti bulu-bulu halus berwarna putih. Pembuatan teh putih dilakukan secara tradisional dan alami, dimana hanya meliputi pelayuan dan pengeringan segera setelah proses pemetikan dilakukan.

Teh putih dikeringkan secara alami dengan bantuan angin dan sinar matahari pegunungan, tanpa melalui proses fermentasi maupun penggilingan sehingga tidak merusak bentuk teh putih yang sebenarnya. Indonesia mampu menghasilkan teh putih dengan nilai jual yang sangat tinggi yaitu lebih dari Rp 1 juta per kilogram, berasal dari wilayah Gambung, Kabupaten Bandung Barat.

Masyarakat Indonesia secara umum menikmati teh dengan cara yang beragam, antara lain dengan mencampur racikan teh mereka dengan jahe, serai, bunga chamomile, susu, cengkeh, kapulaga, telur, gula batu, gula jawa, atau kayu manis untuk menambahkan rasa dan aromanya.

Berikut ini 7 daerah penghasil teh di Indonesia dengan mutu terbaik:

1. Simalungun, Sumatera Utara

Dataran tinggi Kabupaten Simalungun memiliki tiga kebun teh besar, yaitu kebun Bah Butong, Sidamanik dan Toba Sari. Teh Bah Butong merupakan yang paling terkenal dan memiliki konsumen fanatik sampai ke negara tetangga Malaysia. Dahulu teh ini bahkan sempat dipasarkan di Eropa.

2. Kerinci, Jambi

Teh yang terkenal di daerah ini adalah teh Kayu Aro dengan perkebunan seluas 3000 hektar dan menghasilkan panen 80 ton daun teh basah perharinya. Perusahaan Teh Kayu Aro merupakan penyalur teh-teh terbaik di dunia. Kualitas teh yang dihasilkan, diakui sebagai yang nomor 1 oleh pasar teh dunia. Hal ini karena, Teh Kayu Aro memiliki aroma yang kuat.

3. Ciwidey, Jawa Barat

Di kawasan Ciwidey terdapat beberapa perkebunan teh di antaranya Rancabali, Malabar, Pangalengan, dan Gununghalu. Di Kebun teh Rancabali, pengunjung dapat melakukan kunjungan wisata dan melihat proses penanaman, pembibitan, pembukaan lahan, pemeliharaan, pementikan, sampai pengolahan teh.

4. Puncak Bogor, Jawa Barat

Perkebunan Teh Gunung Mas pasti tidak asing lagi di telinga anda. Perkebunan yang dikelola oleh PTP Nusantara VII ini berada di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Bogor.

5. Brebes, Jawa Tengah

Brebes bagian selatan, tepatnya di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, terdapat sebuah agrowisata yang kaya akan unsur sejarah. Kebun Teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda, yang pabriknya dibangun pada tahun 1889. Perkebunan ini terkenal sebagai penghasil teh hitam (black tea) dalam kemasan celup dan serbuk.

6. Wonosobo, Jawa Tengah

16 kilometer sebelah utara Wonosobo, di lereng sebelah barat daya Gunung Sindoro, ternyata terdapat sebuah agrowisata yang juga merupakan peninggalan kolonial Belanda. Perkebunan Teh Tambi memiliki luas 829,14 hektar, yang sekarang dikelola langsung oleh PT Tambi.

7. Malang, Jawa Timur

Kebun Teh Wonosari adalah salah satu agrowisata yang paling diminati di Malang. Letaknya yang persis di lereng Gunung Arjuna membuat perkebunan ini memiliki panorama yang sangat indah, lengkap dengan latar belakang pegunungan. Letaknya sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Malang.

Nah, itu tadi 5 Aneka Jenis Teh dan 7 Daerah Penghasil Teh Terbaik di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang teh nusantara.


Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "5 Aneka Jenis Teh dan 7 Daerah Penghasil Teh Terbaik di Indonesia"

Posting Komentar