Inovasi bisa datang dari siapa saja asal punya kemauan untuk berbuat lebih
bagi orang lain. Tak melulu datang dari kemauan pemerintah saja, pihak
korporasi, lembaga penelitian swasta, bahkan perorangan pun kini berlomba lomba
hadirkan inovasi di segala bidang, salah satunya adalah kesehatan.
Dimotori oleh PT Bio Farma, sebuah penelitian berbasis life science saat ini
tengah menuju pada tahap yang lebih mengembirakan. Pasalnya, tak hanya karena
ini adalah berita baik bagi industri farmasi serta obat-obatan yang hingga hari
ini masih harus diimpor dari luar negeri, namun sekaligus juga bahwa hal
tersebut adalah salah satu hasil karya anak bangsa yang dipersembahkan untuk
Indonesia.
EPO Hingga Antigen
Klon Tuberkulosis, Semua Dari Dan Untuk Indonesia
Beragam jenis obat primer yang saat ini masih harus impor tenggah dikaji
oleh pihak dari PT Bio Farma, salah satu obat yang tengah dikembangkan adalah Erythropoietin (EPO). Obat ini adalah jenis untuk implementasi
pada pasien anemia dengan komplikasi penyakit ginjal kronis.
Sedianya jenis ini akan diproduksi massal dengan dimotori oleh pihak PT Bio
Farma yang terlebih dahulu telah diawali penyerahan berupa Research Cell
Bank (RCB) EPO yang diberi nama Darbepoetin
Alfa. Penyerahan tersebut
berlangsung antara pusat penelitian bioteknologi LIPI dengan PT Bio Farma.
Hal tersebut jelas akan menjadi satu berita mengembirakan bagi pasien
pengidap gagal ginjal di tanah air, yang selama ini harus terus membeli obat
impor yang tentu dari segi harga cukup memberatkan.
Selain produk obat untuk terapi anemia bagi pasien gagal ginjal, ada juga
obat lain yang diproduksi oleh PT Bio Farma yaitu Antigen Klon
Tuberkulosis (TB). Ini juga salah
satu yang cukup mengembirakan dalam perkembangan dunia pengobatan tanah air.
Tak hanya karena selama ini untuk TB kebanyakan yang ditemukan adalah
pengobatan yang bersifat preventif dengan vaksin BCG, antigen ini direncanakan
akan menjadi satu tindakan kurativ atau pengobatan bagi pengidap TB.
Sebagai perusahaa farmasi negara, PT Bio Farma, yang telah berusia 126
tahun ini terus melakukan inovasi. Tentu tak berhenti pada pengembangan dua
macam obat untuk terapi anemia penderita gagal ginjal serta pengobatan bagi
pasien penderita TB saja. Masih banyak produk yang terus dikembangkan salah
satunya adalah Blood Product seperti Albumin.
Albumin ini adalah salah satu produk farmasi yang berfungsi untuk
mempercepat penyembuhan, terapi bagi pasien penderita luka bakar, menjaga
kondisi volume darah pasien saat terjadi trauma, pembedahan, pertukaran plasma
serta pendarahan. Sebagai informasi, saat ini human albumin juga masih harus
diimport dari luar negeri dengan harga yang cukup mahal.
Inovasi teknologi life science ala putra bangsa ini menjadi salah satu peluang untuk para penderita ginjal dan TBC agar bisa disembuhkan dengan lebih baik lagi.
loading...
0 Response to "Life Science Ala Putra Bangsa Untuk Pengobatan Ginjal & TBC"
Posting Komentar