Anak adalah karunia Allah SWT yang tiada terhingga bagi semua keluarga. Keberadaannya sangat dinantikan, karena akan menjadi penerus sejarah manusia, dan menjadi salah satu penguat ikatan berumah tangga. Banyak pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak sangat berharap agar segera mendapatkannya. Hal ini menunjukkan demikian penting kehadiran anak bagi semua umat manusia.
Penting bagi setiap orang tua, untuk mengetahui apa-apa yang menjadi kewajibannya kepada anaknya, dan juga tentang apa yang menjadi hak anak yang mesti dipenuhi oleh orang tua.
Rasulullah SAW mewasiatkan banyak hal dalam memperlakukan serta mendidik anak semenjak ia lahir ke dunia. Adapun wasiat-wasiat Rasulullah SAW tentang hak dan kewajiban orang tua pada anaknya ini terangkum dalam sunnah-sunnah.
Berikut ini adalah 7 sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah saat kelahiran anak:
Memperdengarkan adzan serta iqamah saat baru lahir, adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW melalui haditsnya:
“Barangsiapa yang melahirkan seorang anak, lalu mengumandangkan adzan pada telinga kirinya, maka dia tidak akan dicelakakan oleh Ummu Shibyan.” (HR.Ibnu Sinni)
Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam kitab fiqh wanitanya menjelaskan ummu shibyan adalah salah satu pengikut jin.
Sang ayah harus segera mengazani di telinga kanan, dan mengiqamahkan di telinga kiri pada anaknya yang baru lahir. Pemberian adzan dan iqamah baru lahir ini salah satu tujuannya agar kalimat yang pertama kali didengar sang bayi adalah kalimat thayyibah dan dijauhkan dari segala gangguan setan yang terkutuk.
2. Men-Tahnik bayi yang baru lahir dengan kurma
Tahnik adalah sebuah proses yang dilakukan dengan mengunyah kurma sampai hancur, lalu mulut bayi dibuka, dan kurma yang telah dikunyah tadi diletakkan di langit-langit bayi. Jika kurma sulit untuk didapat, boleh diganti dengan sari kurma yang sudah jadi atau madu.
Tahnik dapat dilakukan lansung oleh orang tua si bayi atau para ulama setempat. Tuntunan untuk bertahnik salah satunya adalah dari hadits riwayat Al–Bukhari yang berbunyi:
Dari Abi Musa, ia berkata: “Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir kurma, lalu mendoakannya agar mendapat barakah, kemudian mengembalikannya kepadaku..”
3. Memberikan nama terbaik untuk anak
Nama adalah doa, serta akan menjadi identitas bagi si anak hingga ia dewasa kelak. Maka disinilah pentingnya memberikan nama terbaik bagi anak. Memberikan nama kepada anak dengan memperhatikan makna dari nama tersebut, tidak hanya sekedar memberi nama yang kelihatan bagus, apalagi memberikan nama pada anak dengan alasan ikut-ikutan.
Nama-nama yang dianjurkan adalah nama-nama malaikat, nama para nabi, serta nama-nama lain yang memiliki kandungan makna yang bagus.
Dari Abu Dawud, dengan isnad yang shahih dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Rasululullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan menggunakan nama-nama kalian dan dengan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.”
4. Mencukur rambut dan bersedekah seberat potongan rambut
Sunnah lainnya yang juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW, adalah mencukur rambut serta bersedekah seberat potongan rambut bayi tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
Dari Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya, ia menceritakan: “Fathimah pernah menimbang rambut hasan, husain, Zainab dan Ummu Kaltsum lalu mengeluarkan sedekah perak seberat rambutnya kepada orang-orang miskin.” (HR.Malik)
Mencukur rambut bayi yang baru lahir, yang benar adalah mencukur seluruh rambut yang ada di kepala, bukan hanya sebagiannya saja. Disunnahkan setelah mencukur rambut adalah memberi wewangian dan mengusapkannya pada kepala bayi. Rambut yang dicukur tadi kemudian ditimbang dan hasilnya disetarakan dengan perak yang kemudian disedekahkan untuk fakir miskin.
5. Aqiqah
Secara bahasa, aqiqah berarti pemotongan. Aqiqah adalah salah satu sunnah Rasul, yaitu untuk memotong kambing pada hari ke tujuh dari hari lahirnya anak. Adapun jumlah kambing yang dipotong adalah dua ekor untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.
Islam mensyariatkan penyembelihan aqiqah untuk bayi yang baru dilahirkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah (berupa kelahiran bayi). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya, (sampai) disembelihkan (aqiqah) itu untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR.Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’i, dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Al-Albany).
6. Khitan dan tindik telinga
Sunnah lainnya dari Rasulullah SAW, adalah mengkhitan anak laki-laki maupun perempuan. Sementara tindik telinga hanya untuk anak perempuan sebagai kepentingan untuk perhiasan.
7. Mendoakan Bayi
Hendaknya orang tua mendoakan untuk kebaikan bagi bayi yang baru lahir. Bukan hanya orang tua, bahkan orang lain turut mendoakan ketika mendengar berita kelahiran bayi.
Dari Abu Musa Ra, beliau mengatakan,
“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi saw. Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari 5467 dan Muslim 2145).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah saw kepada putra Asma bintu Abu Bakr, yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah di Madinah, beliau melahirkan putranya, Abdullah bin Zubair. Bayi ini dibawa ke hadapan Nabi saw. Asma mengatakan:
“... Kemudian Nabi saw minta kurma, lalu beliau mengunyahnya dan meletakkannya di mulut si bayi. Makanan pertama yang masuk ke perut si bayi adalah ludah Rasulullah saw, kemudian beliau mendoakannya dan dan memohon keberkahan untuknya” (HR. Bukhari 3909).
Itulah 7 sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saat kelahiran anak. Penting bagi orang tua untuk menyiapkan segala sesuatunya, agar bisa memberikan hak anak atas sunnah-sunnah dari Rasulullah SAW tersebut.
loading...
0 Response to "7 Sunnah Yang Sangat Rasulullah Anjurkan Saat Kelahiran Anak"
Posting Komentar