Kebanyakan orang sangat suka berjalan-jalan terlebih lagi jika mengunjungi tempat baru. Melakukan perjalanan akan membuat seseorang menjadi lebih paham terhadap banyak jalan agar menimalisir kemungkinan terjadinya tidak tahu arah jika pergi ke tempat tersebut. Oleh karena itu, hampir dari sebagian orang pasti mengingat jalanan apa yang telah dilewati untuk mencapai tepat tujuan. Namun ada juga yang tidak mengingatnya hal ini yang membuat sebagian orang menjadi kesasar untuk sampai pada tempat tujuan.
Nyasar atau salah arah ketika ingin pergi ke suatu tepat merupakan hal wajar. Hal ini bisa menghinggapi siapa saja. Terkadang ini terjadi karena banyaknya jalan yang terlalu memusingkan atau adanya perubahan pada suatu jalan yang membuat kita menjadi lupa arah selanjutnya.
Ketika sudah seperti ini kita harus mengulangi perjalanan dari awal lagi atau meminta pertolongan teman dan warga sekitar untuk memberitahu arah mana yang dapat ditempuh jika ingin sampai ketempat tujuan.
Nah, nyatanya ada penjelasan secara ilmiah ketika kita kesasar karena ada beberapa faktor didalam otak kita memicu terjadinya salah jalan saat berkendara ataupun berpergian. Inilah alasannya :
1. Kemampuan otak dalam hal navigasi berada pada saat sisi yang sama dengan bagian otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori. Namun berbeda ketika kita mengingat memori dalam mengingat arah jalan, sel yang menyimpan memori arah akan teraktivasi ketika kita berada pada jalan tersebut.
Inilah yang membuat kita memiliki peta didalam otak ketika melewati sebuah jalan. Komponen yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori adalah hippocampus dan entorhinal contex.
2. Pada bagian hippocampus akan memuat sel yang dapat memberi impuls secara langsung ketika kita memasuki daerah yang sudah familiar. Inilah yang menyebabkan para ilmuwan menyamakan kinerja otak manusia dengan sistem GPS. Sel pada otak akan menuntun tubuh kearah lingkungan yang lebih familiar meski kita tidak mengingat area tersebut secara benar sebelumnya.
3. Namun ternyata saat sinyal melemah di entorhinal cortex dalam otak manusia melemah maka akan mengakibatkan kesulitan yang lebih dalam hal navigasi pada lingkungan baru. Hal ini normal terjadi karena pada dasarnya setiap orang terlahir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Ini membuktikan ketika seorang pasien Alzheimer mempunyai gejala awal mudah tersesat karena entorhinal cortex dan hippocampus mengalami penurunan performa ketika seseorang terserang penyakit tersebut.
4. Nyatanya kelemahan hal navigasi otak berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor. Misalnya saja gender bahwa banyak ditemukan jika pria lebih baik dalam proses spasial daripada kaum wanita. Kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk memproses informasi visual yang tentu berhubungan dengan navigasi. Namun kemampuan tersebut bisa diasah dengan tidak selalu bergantung pada GPS.
5. Otak layaknya GPS dan akan semakin kaya jika database yang didalam otak tersebut ditambah. Oleh karena itu lebih baik untuk memanfaatkan hippocampus secara baik untuk menerapkan sistem navigasi didalam otak menjadi lebih baik.
Itulah penjelasan secara ilmiah kenapa manusia sering sekali kesasar atau salah jalan. Untuk meminimalisir terjadinya salah jalan tersebut maka ada baiknya jika Anda tidak terlalu sering bergantung pada GPS agar komponen pengingat dalam otak Anda bekerja secara optimal dan maksimal.
Nyasar atau salah arah ketika ingin pergi ke suatu tepat merupakan hal wajar. Hal ini bisa menghinggapi siapa saja. Terkadang ini terjadi karena banyaknya jalan yang terlalu memusingkan atau adanya perubahan pada suatu jalan yang membuat kita menjadi lupa arah selanjutnya.
Ketika sudah seperti ini kita harus mengulangi perjalanan dari awal lagi atau meminta pertolongan teman dan warga sekitar untuk memberitahu arah mana yang dapat ditempuh jika ingin sampai ketempat tujuan.
Nah, nyatanya ada penjelasan secara ilmiah ketika kita kesasar karena ada beberapa faktor didalam otak kita memicu terjadinya salah jalan saat berkendara ataupun berpergian. Inilah alasannya :
1. Kemampuan otak dalam hal navigasi berada pada saat sisi yang sama dengan bagian otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori. Namun berbeda ketika kita mengingat memori dalam mengingat arah jalan, sel yang menyimpan memori arah akan teraktivasi ketika kita berada pada jalan tersebut.
Inilah yang membuat kita memiliki peta didalam otak ketika melewati sebuah jalan. Komponen yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori adalah hippocampus dan entorhinal contex.
2. Pada bagian hippocampus akan memuat sel yang dapat memberi impuls secara langsung ketika kita memasuki daerah yang sudah familiar. Inilah yang menyebabkan para ilmuwan menyamakan kinerja otak manusia dengan sistem GPS. Sel pada otak akan menuntun tubuh kearah lingkungan yang lebih familiar meski kita tidak mengingat area tersebut secara benar sebelumnya.
3. Namun ternyata saat sinyal melemah di entorhinal cortex dalam otak manusia melemah maka akan mengakibatkan kesulitan yang lebih dalam hal navigasi pada lingkungan baru. Hal ini normal terjadi karena pada dasarnya setiap orang terlahir dengan kemampuan yang berbeda-beda. Ini membuktikan ketika seorang pasien Alzheimer mempunyai gejala awal mudah tersesat karena entorhinal cortex dan hippocampus mengalami penurunan performa ketika seseorang terserang penyakit tersebut.
4. Nyatanya kelemahan hal navigasi otak berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor. Misalnya saja gender bahwa banyak ditemukan jika pria lebih baik dalam proses spasial daripada kaum wanita. Kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk memproses informasi visual yang tentu berhubungan dengan navigasi. Namun kemampuan tersebut bisa diasah dengan tidak selalu bergantung pada GPS.
5. Otak layaknya GPS dan akan semakin kaya jika database yang didalam otak tersebut ditambah. Oleh karena itu lebih baik untuk memanfaatkan hippocampus secara baik untuk menerapkan sistem navigasi didalam otak menjadi lebih baik.
Itulah penjelasan secara ilmiah kenapa manusia sering sekali kesasar atau salah jalan. Untuk meminimalisir terjadinya salah jalan tersebut maka ada baiknya jika Anda tidak terlalu sering bergantung pada GPS agar komponen pengingat dalam otak Anda bekerja secara optimal dan maksimal.
loading...
0 Response to "Ini Alasan Ilmiah Kenapa Anda Bisa Kesasar"
Posting Komentar