Jodoh itu Sebuah Penemuan, Bukan Pencarian. Entah kamu yang menemukan dia, atau kamu ditemukan oleh dirinya. Itulah indahnya perjodohan, tidak bisa diterka dan sulit untuk ditebak. Yang namanya penemuan tentu bisa datang begitu saja, segala cara memungkinkan untuk proses pertemuannya, bahkan terkadang cara itu sulit dicerna oleh nalar, hanya sang pengatur skenario yang mengetahuinya.
Temukan dia dengan kebaikanmu
Memang jodoh itu misteri, dia sebuah rahasia yang sengaja ditutupi, tidak pernah kita tahu siapa orang yang akan menjadi tambatan hati kita, dan kitapun sulit mengerti bagaimana caranya untuk menemui. Ibarat sebuah teka-teki dia memiliki sebuah kata kunci yang bisa menuntun kita untuk menemukannya atau ditemukan olehnya.
Kata kunci itu adalah tentang keseragaman. Dimana sesuatu yang memiliki keseragaman akan selalu punya cara untuk bersama dan terus untuk berusaha bersama. Keseragaman membuahkan kenyamanan. Begitu juga dengan perjodohan, akan ada satu energi tarik menarik untuk berusaha mempertemukan dua sejoli yang memiliki keseragaman entah tentang apa itu.
Hal ini dipertegas oleh ayat ilahi melalui Al-qur’an surah An-nur ayat 26:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)"
Jadi, perbanyak dan tingkatlah amal-amal kebaikan agar Allah punya alasan untuk mempertemukan dengan yang seragam denganmu amal kebaikannya.
Sabar, sabar, sabar dan sabar adalah satu kata yang mungkin tidak akan pernah memuaskan. Sampai kapan bersabar? Sampai Allah berikan ketentuan terbaiknya untukmu. Ilmu sabar, mungkin adalah sebuah ilmu yang paling sederhana teorinya dan paling sulit dalam mengamalkannya. Banyak orang tahu tentang sabar, tetapi tidak sedikit yang mengerti kapan saat harus bersabar, namun masih saja begitu banyak yang sulit dalam melewatinya.
Kesiapan menikah juga harus disertai dengan siap untuk bersabar dalam lapis-lapis dimensi kehidupan pernikahan. Mulai dari proses menantinya, menemukannya, hingga nanti menjalani kehidupan bersama setelah pernikahan butuh kesabaran. Maka sekali lagi bersabarlah, dan temukanlah dia dengan penuh kesabaran.
Temukanlah dia dengan bahagia
Perjalanan menanti dan menemukan jodoh memanglah sebuah ujian rasa. Mulai dari rasa cemas, galau, sakit hati, patah hati, harapan-harapan, dan juga radsa senang menyatu menjadi satu. Namun tidak jarang rasa-rasa yang mengiris hati lebih mendominasi, sehingga proses penantian lebih banyak teriringi isak tangis dibanding gelak tawa. Lewati dan nikmati setiap liku prosesnya dengan senang hati.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui bahwa Jodoh itu Sebuah Penemuan, Bukan Pencarian. Jika kamu masih saja belum temukan jodohmu, maka kamu bisa mencarinya di RumahJodoh. Mungkin kamu akan temukan jodohmu disana.
loading...
0 Response to "Jodoh itu Sebuah Penemuan, Bukan Pencarian"
Posting Komentar