Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Narkoba ataupun napza, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Detoks atau detoksifikasi adalah sebutan umum untuk berbagai macam terapi yang dianggap bisa membantu tubuh mengeluarkan zat-zat berbahaya. Sebagai contoh misalnya detoks dilakukan oleh beberapa orang yang berusaha lepas dari kecanduan alkohol atau narkoba.
Dalam proses rehabilitasi pecandu narkoba, detoks merupakan tahap awal sebelum masuk ke tahap-tahap selanjutnya. Umumnya tahapan detoks ini dianggap paling berat karena pecandu dipaksa untuk benar-benar putus dari ketergantungan. Proses ini menyakitkan, karena si pencandu akan mengalami gejala putus zat alias sakaw.
Untuk melakukan detoks sendiri ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Ada beragam metode yang umum dilakukan, namun prinsipnya kurang lebih sama, yakni menahan seorang pecandu agar tidak memakai narkoba lagi sampai tes urine menunjukkan hasil negatif. Lamanya waktu bervariasi pada setiap pecandu.
Inilah 9 Cara Detoks Narkoba yang biasa dilakukan untuk merehabilitasi pecandu narkoba:
1. Herba pemicu muntah
Kuil Wat Thamkrabok di Thailand terkenal karena program detoksifikasinya, yang diklaim bisa membersihkan para pecandu narkoba. Hal ini dilakukan dengan biarawan membuat ramuan herba yang dapat menginduksi muntah. Cara ini diklaim sebagai jalan alami mengeluarkan racun-racun narkoba dari dalam tubuh.
2. Minum arang
Arang aktif (activated charcoal) dikenal memiliki sifat yang dapat menyerap racun sehingga sering dimanfaatkan sebagai obat. Belakangan ini populer berbagai suplemen bubuk arang aktif yang dapat diminum langsung. Teorinya arang bisa dikonsumsi setiap hari sebagai suplemen untuk menyerap sisa-sisa zat berbahaya, seperti pestisida atau bahan kimia lain dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
3. Cuci usus
Biasanya cuci usus dilakukan dokter sebagai persiapan untuk prosedur medis seperti kolonoskopi (prosedur memeriksa dalam usus menggunakan kamera). Tetapi kemudian berkembang trend orang-orang mencoba mencuci ususnya sendiri dengan memasukkan air lewat anus untuk detoks. Hal ini tidak dianjurkan oleh dokter, karena berisiko menyebabkan cedera seperti usus pecah.
4. Terapi lintah
Hal ini dilakukan dengan cara sengaja menempatkan lintah medis di daerah tubuh yang terasa sakit atau memiliki keluhan. Lintah nantinya akan menghisap darah kotor, dan hal ini yang diklaim dapat membantu tubuh mengeluarkan zat beracun.
5. Direbus
Di Purbalingga Jawa Tengah, ada terapi detoks ketergantungan narkoba yang unik di mana para pecandu direbus. Cara yang dilakukan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Ichsan Al-Islami Syifa Ar-Ridlo di Dukuh Legoksari Desa Karangsari Kecamatan Kalimanah, hampir sama seperti orang merebus sayur-sayuran.
Salah satu pengelola Ahmad Ichsan Maulana yang dijuluki Kyai Godog mula-mula memanasi air di dalam drum setinggi dada. Begitu air sudah mendidih, air akan diberi ramuan-ramuan dan ragi tempe. Kemudian air dicampur air tawassul.
Selama proses perebusan, yakni 30 menit, si pasien akan duduk di kursi kecil. Tidak jauh dari drum ada televisi yang dinyalakan untuk ditonton oleh si pasien selama direbus. Tujuannya agar pasien merasa santai dan rilex berendam.
6. Terapi simtomatis
Sesuai namanya, terapi ini menggunakan obat-obatan yang diberikan sesuai simtom atau gejala yang muncul. Pada masing-masing pecandu, gejala yang muncul saat mengalami putus obat alias sakaw bisa berbeda-beda.
7. Terapi substitusi
Ada beberapa jenis narkotika yang memang legal, namun hanya bisa digunakan atas resep dan petunjuk dokter. Narkotika yang legal ini sering diberikan secara terkontrol, sebagai substitusi atau pengganti dalam proses detoksifikasi. Misalnya kecanduan heroin, maka diberi zat lain yang jenisnya sama dalam golongan narkotika tetapi di bawahnya.
8. Rapid detoks opiat
Ada pula metode detoksifikasi narkoba yang menggunakan obat khusus untuk mengeluarkan racun. Metode ini digunakan hanya untuk kecanduan narkotika golongan opiat, misalnya heroin. Obat yang digunakan adalah anti opiat. Cuma butuh 8-12 jam, biayanya mahal dan sakitnya lebih sakit dari metode biasa. Pasien biasanya dibius dan ditidurkan.
9. Cold Turkey
Metode lain yang digunakan adalah Cold Turkey, yang secara harfiah bisa diartikan Kalkun Pilek. Dinamakan demikian karena dalam praktiknya, metode ini membiarkan pecandu pasang badan untuk merasakan sakitnya sakaw. Begitu memprihatinkan kondisinya, sehingga diibaratkan seperti ayam kalkun sedang pilek.
Nah, itu tadi 9 Cara Detoks Narkoba. Ingat, jauhi narkoba dan hidup sehat tanpa narkoba. Narkoba hanya akan merusak hidup kita.
loading...
0 Response to "Inilah 9 Cara Detoks Narkoba"
Posting Komentar